Menyelami dalamnya lautan ilmu Islam hingga nampak cahaya dan terasa indah dalam sukma

Fi`il Mudhari` Marfu`

Fi`il Mudhari` Manshub

Tanggung Jawab Manusia

TANGGUNG JAWAB MANUSIA

Kompetensi Dasar               : Memahami  kandungan  al-Quran dan hadits Nabi tentang tanggung jawab manusia
Materi Pokok                       : 1. Kewajiban terhadap diri sendiri dan keluarga (Q.S. al-Tahriim: 6, al-Nisa: 9, Toha : 132 dan Hadis Nabi Riwayat Ibnu Umar)
                                                  2. Tanggung Jawab dalam Masyarakat ( QS. Al-An’am: 70, al-Nisa: 36  dan QS. Huud : 117-119)
Hasil Belajar                         :  Fashahah dalam bacaan
                                                  Cermat dalam menerjemahkan
                                                  Faham  kandungan ayat
                                                  Hafal ayat pada materi pokok
                                                  Dapat menuliskan ayat  dengan benar
 Indikator Pencapaian:
·         Membaca dengan baik dan benar (Menerjemahkan baik secara harfiyah maupun maknawiyah
·         Mengungkapkan kandungan ayat dan hadis
·         Setor hafalan ayat dan hadis
·         Menulis ayat dan hadis dengan tidak melihat buku maupun mushhaf al-Quran dengan kata lain menulis ayat dan hadis yang bersumber dari hafalan.




KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI DAN KELUARGA
A.             Materi Pokok
1.      Q.S. al-Tahriim: 6
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ(التحريم: ٦)
2.      Q.S. al-Nisa: 9

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا           قَوْلًا سَدِيدًا (  النساء: ٩)
3.      Q.S. Thaha : 132

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى(طه: ١٣٢ )

4.      Al-Hadis

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: كًلُّكُمْ رَاعٍ وَكَلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالإِمَامُ رَاعٍ  وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى أَهْلِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَ مَسْؤُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَقَالَ حَسِبْتُ أَنْ قَالَ : وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى مَالِ اَبِيْهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَ كًلُّكُمْ رَاعٍ وَكَلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ (رواه البخارى ومسلم والترمذى)

          B.      Arti Kosa Kata

Q.S. al-Tahriim: 6
قُوا
Bentuk jamak dari fiil amr قِ yang berarti peliharalah
وَقُودُ
Bahan bakar
الْحِجَارَةُ
Batu
غِلَاظٌ
Kasar
شِدَادٌ
Keras
لَا يَعْصُونَ
(mereka) tidak mengingkari
أَمَرَ
memerintahkan

Q.S. al-Nisa: 9
وَلْيَخْشَ
Dan hendaklah takut
تَرَكُوا
(mereka) meninggalkan
خَلْفِ
Belakang
ذُرِّيَّةً
Keturunan
ضِعَافًا
lemah
خَافُوا
(Mereka) takut
سَدِيدًا
Benar

Q.S. Thaha : 132
وَأْمُرْ
Dan perintahkanlah
وَاصْطَبِرْ
Dan bersabarlah
لَا نَسْأَلُكَ
(Kami) tidak meminta kepadamu
وَالْعَاقِبَةُ
Dan akibat (kesudahan)
Al-Hadis
رَاعٍ
Pemelihara
مَسْؤُوْلٌ
Ditanya (dimintai pertanggungjawaban)
رَعِيَّتِهِ
Yang dipelihara
وَالرَّجُلُ
Dan seseorang (laki-laki)
وَالْمَرْأَةُ
Dan seorang perempuan
زَوْجِ
Suami
الْخَادِمُ
Pembantu
مَالِ
Harta
سَيِّدِ
Tuan
حَسِبْتُ
(saya) mengira


        C.     Terjemah Ayat
1.      Q.S. al-Tahriim: 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan ke­luargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan­Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperin­tahkan-Nya.
2.      Q.S. al-Nisa: 9
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandai­nya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hen­daklah mereka, mengucapkan perkataan yang benar.

3.      Q.S. Thaha : 132
Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami ti­dak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

4.      Al-Hadits
Dari Abdullah bin Umar ra. ia berkata : Saya mendengar Ra­sulullah saw. bersabda : "Setiap kamu adalah pemimpin dan ber­tanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Imam adalah pe­mimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas ang­gota keluarganya. Dan seorang perempuan adalah pemimpin da­lam rumah tangga suaminya, dan ia bertanggung jawab atas se­mua anggota keluarganya. Seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta majikannya, dan ia bertanggung jawab atas ke­selamatan dan keutuhan hartanya". Abdullah berkata : 'Aku me­ngira Rasulullah mengatakan pula bahwa seseorang adalah pe­mimpin bagi harta ayahnya dan bertanggung jawab atas ke­selamatan dan keutuhan hartanya itu. Semua kamu adalah pe­mimpin dan bertanggung jawab atas'segala yang dipimpinnya.(HR. Bukhari Muslim dan Turmudzi)

        D.    Kandungan Ayat
1.    Penjelasan QS. Al-Tahrim: 6
Dalam ayat 6 Surat At-Tahrim ini, Allah memerintahkan kita untuk dapat menjaga diri dan keluarga dari perbuatan-perbuatan yang dapat menjerumuskan ke dalam siksa api neraka. Di camping menjaga diri sendiri, kita pun diperintahkan untuk menasihati clan memberikan pengajaran terhadap keluarga kita untuk senantiasa tact dan menjalankan segala perintah Allah yang pada akhirnya dapat menjauhkan dari siksa neraka. Yang termasuk ke dalam ka­tegori keluarga dalam ayat ini adalah istri, anak, dan orang lain yang berada dibawah tanggungan kita seperti pembantu dan so­pir.
Sarimakna
Setiap manusia mempunyai tanggung jawab menjaga dirinya agar selamat di dunia dan di akhirat.
menjaga keluarganya agar tidak terjerumus ke dalam hal­-hal yang dapat  membawa kepada kesengsaraan, baik di clu­nia maupun di akhirat.

2.      Penjelasan An-Nisa: 9
Ayat 9 di atas menjelaskan fungsi keluarga, yaitu menjaga ke­langsungan hidup keluarga dari kepunahan dengan cara menyiap­kan generasi penerus yang lebih kuat, baik fisik maupun mental­nya. Dari segi fisik, mereka harus dibekali dengan makanan dan minuman yang bergizi, disamping sandang, pangan dan perumah­an yang memadai. Sedangkan dari segi mental, mereka harus di­bekali dengan pendidikan agama yang dapat menuntut mereka ke­pada jalan yang benar. Akhir ayat itu pun menganjurkan kepada para orang tua untuk memperlakukan semua anggota keluarganya dengan tegur saga atau ucapan-ucapan yang baik yang menunjuk­kan sikap kasih sayang dan mendidik.

3.      Penjelasan QS. Thaha: 132
Ayat 132 di atas, menjelaskan bahwa salah satu kewajiban ke­pala keluarga adalah memerintahkan anggota keluarganya untuk melaksanakan dan memelihara shalat dengan baik. Perintah me­laksanakan shalat ini disampaikan kepada anak-anaknya ketika mereka mulai menginjak usia tujuh tahun seperti termuat dalam hadits :
Artinya :
"Perintahkanlah mereka untuk melakukan shalat ketika meng­injak usia tujuh tahun. Dan ketika mereka menginjak usia se­puluh tahun belum mengerjakan shalat maka berilah sanksi agar mereka mau mengerjakan shalat. "
Mengapa shalat dianjurkan untuk dikerjakan oleh seseorang sejak usia kanak-kanak? Karena di dalam shalat terkandung nilai­nilai pendidikan yang luhur yang dapat membina seseorang men­jadi dewasa dalam segala hal. Nilai-nilai itu antara lain :
1.           shalat menanamkan sikap selalu dekat dengan Allah
2.           shalat menanamkan sikap disiplin
3.           shalat menanamkan sikap kebersamaan
4.           shalat menanamkan sikap selalu bersih
5.           shalat menanamkan sikap patuh kepada atasan
6.           shalat menanamkan sikap peduli terhadap bawahan.
Sikap berikutnya yang perlu ditanamkan kepada anak adalah sifat sabar, terutama dalam melaksanakan shalat karena memang shalat itu adalah berat kecuali bagi orang-orang yang jiwanya te lah khusyuk. Di camping itu, perlu ditanamkan pula sifat sabar da­lam menjalankan perintah yang lain, sabar dalam menjauhi larang­an, dan sabar dalam menerima musibah. Sabar bukan berarti pas-rah terhadap keadaan, tetapi yang dimaksud sabar adalah teguh pendirian dan tabah dalam menghadapi godaan.
Dalam akhir ayat di atas, Allah menyatakan : "Kami tidak me‑
minta rezeki darimu, tetapi Kamilah yang memberi rezeki kepada­mu. Dan balasan yang baik adalah bagi orang-orang yang taqwa ".
Maksud dari ungkapan ini adalah bahwa yang diminta Allah dari manusia adalah ibadah dan taqwanya kepada Allah, bukan ba­lasan rezeki seperti yang diminta oleh para pembesar manusia dari bawahannya. Dan tuntutan ibadah serta ketaqwaan pun bukan ber­arti bahwa Allah memerlukan ibadah dan ketaqwaan itu, sebab Allah akan tetap besar dan agung meskipun tak seorang pun ma­nusia menyembah dan mengabdi kepada-Nya. Tetapi, ibadah dan taqwa itu mengandung hikmah, kegunaan, manfaat nilai-nilai lu­hur seperti yang telah disebutkan di atas. Ini semata-mata untuk keperluan manusia sendiri. Selanjutnya pahala ibadat akan di­terimanya pula nanti di akhirat.
Sarimakna
Tugas seorang kepada keluarga bagi putra-putrinya clan ang­gota keluarga lainnya adalah :
1.      mengajari mereka untuk melaksanakan shalat sejak dini.
2.      menanamkan sifat sabar kepada mereka dalam melaksana­kan shalat dan perintah-perintah Allah yang lain.
3.      memberikan pengertian kepada mereka bahwa manfaat sha­lat adalah untuk kepentingan dirinya sendiri

 4.           Penjelasan Al-Hadits

Hadits di atas menjelaskan bahwa pada hakikatnya semua manusia itu adalah pemimpin bagi segala hal yang ada di bawah wewenangnya sesuai dengan tingkat dan kedudukan masing-ma­sing, mulai dari pemimpin formal sampai dengan pemimpin yang non-formal. Dengan demikian, semua orang harus mempertang­gungjawabkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. Disebutkan dalam hadits tadi umpamanya seorang pembantu ada­lah pemimpin bagi harta majikannya dan ia bertanggung jawab atas keutuhan dan keselamatan harta majikannya itu. Ini artinya bahwa seorang pembantu tugasnya bukan hanya melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepadanya, tetapi ia juga ha­rus bertanggung jawab dan berusaha untuk menjaga kekayaan majikannya dari kerusakan atau kehilangan, apakah itu diakibat­kan oleh pencurian, kebakaran, kelalaian, dan sebagainya.

TANGGUNG JAWAB DALAM MASYARAKAT         

       1.      Qs. Al-An’am: 70

وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيٌّ وَلا شَفِيعٌ وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لا يُؤْخَذْ مِنْهَا أُولَئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
   
70. dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama[485] mereka sebagai main-main dan senda gurau[486], dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at[487] selain daripada Allah. dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. mereka Itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.

      2.      QS. An-Nisa: 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا (٣٦)
36. sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.




      3.      QS. Huud: 117-119

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ (١١٧)وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (١١٨)إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (١١٩)  

117. dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berselisih pendapat,
119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.
Share:

2 komentar:

  1. Alhamdulillah hirabbil alamiin...

    BalasHapus
  2. Tanggung Jawab kakak kelas pada adik kelas:
    1. Menyayangi mereka seolah-olah mereka sebagai adik kandung.
    2. Mengarahkan mereka ke jalan yang benar dan diridhoi Allah swt.
    3. Memberikan contoh perilaku yang mulia.
    4. Membantu dan saling menolong dalam kebaikan, khususnya dalam masalah belajar di sekolah dan di asrama.
    5. Mengingatkan mereka manakala khilaf dan lupa terhadap aturan Allah swt.
    6. mendidik agar meraka mampu menemukan jati diri mereka sendiri sebagai khalifah hamba Allah swt.
    itu aja barangkali, mhn maaf apabila masih ada yang kurang..
    Wallahu A`lam

    BalasHapus

Latest Posts

Back to Top

Recent Posts

default
Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Cari Blog Ini

Blog Archive


CAHAYA ISLAM

Join & Follow Me

Recommend us on Google!

Postingan Populer

Sepakbola GP

Blog Archive