
Tidak
ada kebahagiaan, ketenangan, dan ketetntraman jasmani dan rohani selain hidup berada
di bawah rambu-rambu Allah swt dan senantiasa dalam ketaatan, sebagaimana
firman-Nya
أَلا
إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (62)
الَّذِينَ
آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)
"Ingatlah,
sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.Yunus {10}:62)
"(Yaitu)
orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa." – (QS.Yunus {10}:63)
Suatu
ketika salah seorang sahabat Rasulullahc saw, Muadz bin Jabal bertanya,
"Ya Rasulullah, doa apa yang harus kubaca yang membuat hatiku selalu dalam
keimanan dan ketaatan kepada Allah?"
Rasulullah mengajarkan doa itu,
Rasulullah mengajarkan doa itu,
اللّٰهُمَّ أَعِنِّي
عَلٰى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Allahumma
a`innii `alaa dzikrika wa syukrika wa husni `ibaadatika", "Ya
Robbku, tolong hamba agar selalu ingat pada-Mu, selalu bersyukur atas
nikmat-Mu, dan selalu beribadah terbaik pada-Mu... Aamiin".
Imam
Ghozali menyebutnya hamba yang selalu berzikir, bersyukur, dan beribadah
khusuk, "halaawaturruuhiyyah = rohani yang lezat/manis" dimana
hamba itu tenggelam dalam kelezatan spiritual yang sangat membahagiakannya,
itulah kekayaan sejati yang dicari para pencari kesenangan, dan sungguh ia
berada pada puncak rahmat Allah.
Ikhwah Fillah..Mari kita hafalkan dan dawamkan doa ini, kita baca dalam setiap munajat kita kepada Allah swt, setiap selesai shalat fardu dan di pengujung malam.
Ikhwah Fillah..Mari kita hafalkan dan dawamkan doa ini, kita baca dalam setiap munajat kita kepada Allah swt, setiap selesai shalat fardu dan di pengujung malam.
Wallahul
Muwafiq
0 Comments:
Posting Komentar