
Shalat Istikhaarah adalah shalat sunah yang dianjurkan (sunah) dan dilaksanakan sebanyak 2 raka`at selain dari shalat-shalat fardlu (wajib). Shalat istikharah tidak memiliki waktu tertentu, kita dapat melaksanakannya pada waktu siang atau malam, namun waktu yang lebih utama adalah dilaksanakan pada saat-saat yang tepat ketika diijabahnya sebuah doa.
Kita mendirikan shalat istikharah dalam segala urusan yang dihadapi manakala kita merasa bingung dan ragu-ragu terhadap keputusan yang akan kita ambil. Dalam hal ini maka kita sebagai muslim harus segera melaksanakan shalat istikhaarah sebagai bukti bahwa kita tidak bisa menentukan pilihan menurut keinginan dan pemikiran kita sendiri akan tetapi kita memohon kepada Allah swt agar Dia memberikan keputusan terbaik untuk kehidupan kita dunia dan akhirat. Contohnya antara lain bila kita hendak mengambil keputusan dan adanya ketidakpastian dalam kesepakatan bisnis atau membeli mobil atau memilih rumah atau hendak menikah dan sebagainya.
Istikhaarah adalah salah satu cara yang paling penting dimana hal itu sebagai identitas seorang muslim untuk melanjutkan urusannya dengan penuh tekad dan mengungkapkan semua urusan itu kepada Allah swt agar menjadi jalan kebaikan karena ia percaya hanya kepada Allah swt Tuhan semesta alam, dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah Azza Wajalla.
Dan Istikhaarah merupakan panduan setiap muslim untuk hanya berharap kepada Allah swt dalam setiap urusan dan keadaan, dan ini menunjukkan terhadap keistiqamahan dalam suatu urusan, kemashlahatan dan kebahagiaan setiap muslim. Shalat Istikhaarah akan menjauhkan muslim dari kebiasaan-kebiasaan jahiliyyah dimana mereka tidak percaya dan tidak bergantung kepada Allah Ta`ala seperti perdukunan, kemusyrikan dan kepercayaan-kepercayaan menyimpang lainnya dan membenarkan hal itu semua yang sesungguhnya mereka telah terjebak dalam ranjau dan jurang kemusyrikan.
Dari Jabir, ra (semoga Allah meridhoinya) mengatakan : Bahwasanya Rasulullah saw mengajarkan kami untuk shalat istikhaarah dalam segala urusan sebagaimana beliau mengajarkan kami Surah Al-Quran. Beliau bersabda:
Apabila salah seorang di antara kalian memiliki urusan atau memiliki keinginan untuk meraih suatu tujuan maka hendaklah dia shalat dua raka`at dan berdoa:
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ،
وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ
تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ،
اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (هنا تسمي حاجتك) خَيْرٌ لِي
فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِي
وَآجِلِهِ، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، اللَّهُمَّ
وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (هنا تسمي حاجتك) شَرٌّ لِي فِي
دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ،
فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ
ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ. وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ
Terjemah doa istikharah:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.( sambil menyebutkan kebutuhannya).
Allah swt lebih mengetahui terhadap setiap permasalahn yang kita hadapi dan Maha mengetahui jalan keluar terbaik untuk kita semua. Boleh jadi apa yang kita inginkan itu tidak diridhai Allah swt. Oleh karena itu tiada lain segala apa yang kita harapkan dan inginkan kecuali di dalamnya harus ada intervensi Sang Khaliq demi kebaikan dan kemuliaan hidup.
Marilah kita berserah diri kepada-Nya setiap saat selama kita masih bisa bernafas dan sebelum ajal sampai ke tenggorokan kita. Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah..
Wallahu A`alam Bishshawwaab..
0 Comments:
Posting Komentar