Menyelami dalamnya lautan ilmu Islam hingga nampak cahaya dan terasa indah dalam sukma

Fi`il Mudhari` Marfu`

Fi`il Mudhari` Manshub

HAJI DAN QURBAN WUJUD MULTI KESALEHAN

HAJI DAN QURBAN WUJUD MULTI KESALEHAN
Oleh: Dr. H. Jajang Sobari, S.Ag., M.Th.I

الله أكبر  الله أكبر ولله الحمد االله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لاإله إلا الله وحده صدق وعده و نصر عبده وعز جنده وهزم الأحجاب وحده لاإله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.


يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
            Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadhirat Allah Yang Maha Agung yang tidak ada sesuatu pun yang lebih agung dari pada-Nya. Allah yang Maha Ada sebelum segala sesuatu itu ada, Allah yang Maha Ada sebelum kata ada itu ada, Allah Maha Ada walau semua telah tidak ada dan Allah akan tetap ada walau kata ada pun sudah tidak ada. Shalawat dan salam tetap tercurah dan terlimpah kepada Rasulullah tercinta Nabi Agung Muhammmad SAW. , keluarganya, para shahabatnya dan seluruh ummatnya sampai hari kiamat.
          Hadirin sidang ied rahimakumullah, marilah kita pelihara iman kita dengan meningkatkan taqwa kepada Allah Swt. dan marilah kita hiasi iman dan takwa yang telah tertanam dalam kalbu dengan amal shaleh.
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamd.
Hadirin sidang Ied yang berbahagia.Hari ini tidak kurang dari 4 juta umat Islam berkumpul di Muzdalifah setelah kemaren wukuf di Arafah dan selepas shubuh akan segera bergerak ke Mina dalam rangkaian ibadah haji, ibadah yang memerlukan pengorbanan harta, waktu, tenaga dan pekerjaan lainnya.
Ibadah haji mencakup lima aspek ibadah, yaitu ibadah ruhiyah atau jiwa, ibadah jasmaniyah (fisik) ibadah maliyah (harta)m ibadah makaniyah (tempat) ndan ibadah zamaniyah(waktu)





Hikmah yang yang terkandung dalam ibadah haji meliputi seluruh rangkaiannya, antara lain:

Haji  adalah perjalanan menuju perubahan
Haji adalah perubahan menuju tangga kehormatan di hadapan Allah, Allah membanggakan hamba-hamba-Nya yang melaksanakan haji di hadapan para malaikat.
Haji adalah hamparan kesempatan agar kita layak menjadi ahli surga
Ihram
adalah maklumat kita di hadapan الله, bahwa kita telah menanggalkan seluruh gemerlap pakaian duniawi yang selama ini melenakan kita dari tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Dengan sangat halus  “kain ihram”  menuntun kita untuk secara alami menanggalkan seluruh dunia yang selama ini “melekat”  di hati kita. Melalui kain ihram, ibadah Haji mengajari kita untuk memiliki sifat ahli Surga yang pertama, yaitu tidak silau oleh segala godaan dunia

Thawaf adalah ekspresi ta’dhim kita kepada الله Ta’ala
Thawaf mengajari kita bahwa hidup ini bagai pusaran air yang terus bergerak menuju inti kehidupan, yaitu Mardhatillah
Thawaf mengajari kita untuk tidak mengenal kata berhenti di dalam beribadah dan beramal shalih .

Talbiyah
 adalah ikrar hati yang betul-betul telah sunyi dari segala hiruk pikuk dunia. Yang ada di hati kita hanyalah  الله        Laa Syariika Lah. Gemerlap dunia bagai ramainya lalu lintas yang membuat kita terhalang untuk bisa segera sampai ke tujuan
Saat gemerlap dunia tidak lagi menyelimuti hati, maka kita ‘kan berjalan menuju Ilahi, bagai melewati jalan yang lengang & sepi.Barang siapa yang berjalan menuju الله dalam keadaan hatinya senyap dari segala hiruk pikuk dunia, maka ia akan lebih cepat sampai              ke Haribaan Ridha-Nya


Sa’i
adalah kesungguhan untuk menjemput Hidayah dan karunia الله Ta’ala

Wukuf Arafah
adalah kesempatan kita untuk mengenal diri (terutama keburukan)  Tiada benci terhadap semua yang telah menyakiti adalah bukti bahwa kita telah mengenal diri sebelum mengenal orang lain
Wukuf di Arafah yang merupakan puncak ibadah haji di mana Allah swt berkenan mengampuni dosa seluruh umat Nabi saw yang dating dan berkumpul di Arafah sebagai hadis qudsi yang diriwayatkan oleh beberapa imam muhaddisin. Rasulullah berdoa pada sore hadi di Arafah dengan doa permohonan ampunan untuk ummatnya. (uraian hadis)


Tahallul
adalah manifestasi bebasnya kita dari segala pengaruh syetan, hawa nafsu dan dunia yang melenakan. Saat itulah hati kita luluh dalam dekapan nikmat ukhrawiyah, berupa kerinduan untuk segera pulang kembali   ke kampung halaman kita, yaitu  kampung akhirat.

 Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamd.
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana untuk kita yang tidak melaksanakan ibadah haji tahun ini, adakah kemuliaan yang Allah berikan?
Bagi kita yang tidak dapat melaksanakan haji tahun ini, ada fasilitas pendekatan diri kepada Allah, yaitu ibadah qurban.
 Ibadah qurban termasuk ibadah yang tertua dalam sejarah kehidupan manusia, ibadah qurban telah Allah perintahkan kepada generasi pertama umat manusia yaitu kedua anak Adam,  Habil dan Qabil. Hal ini tersurat dalam Quran Surat Al-Maidah ayat 27:

واتل عليهم نبأ ابني أدم بالحق إذ قربا قربانا فتقبل من أحدهما ولم يتقبل من الأ خر قال لأقتلنك قال إنما يتقبل الله من المتقين (المائدة : 27)

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Habi berkata: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (QS. Al-Maidah: 27)

Sejarah ibadah qurban dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya (Siti Hajar dan Ismail as). Pada tahap ini, qurban diperintahkan sebagai ujian berat bagi Nabi Ibrahim as sekeluarga, Nabi Ibrahim as beserta anak, dan istrinya  telah melawati ujian tersebut dengan sukses. Dan itu adalah kesuksesan yang sangat besar dalam sejarah kerasulan. Bagaimana tidak disebut sukses besar, ketika seorang ayah diperintahkan menyembelih anaknya yang dinantikan puluhan tahun. Maka layaklah keluarga Ibrahim as mendapat gelar Khalilullah (kekasih Allah). Karena Beliau telah mendahulukan Allah dari pada yang lain termasuk keluarga yang dicintainya.




رب هب لى من الصالحين فبشرناه بغلام حليم  فلما بلغ معه السعى قال يبنى إنى أرى فى المنام أنى أذبحك فانظر ماذا ترى قال يأبت افعل ما تؤمر ستجدنى إن شاء الله من الصابرين  فلما أسلما وتله للجبين وناديناه أيا إبراهيم قد صدقت الرءيا إنا كذلك نجز المحسنين إن هذا لهو البلاء المبين وفديناه بذبح عظيم وتركنا عليه فى الأ خرين سلام على إبراهيم كذلك نجز المحسنين إنه من عبادنا المؤمنين
Ya Tuhanku anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang shaleh. maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai dewasa, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu”. Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah engkau mendapatkanku termasuk orang-orang yang sabar”. tatkala keduanya sudah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya. dan Kami panggilah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi  itu”. sesunguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu di kalangan orang-orang yang datang kemudian, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesunguhnya ia termasuk hamba-hamba kami yang beriman (Q.S. Ash-Shaffat: 100-111)

Estafet berikutnya dalam rangkaian ibadah qurban adalah apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Melihat objek yang harus diqurbankan, syari’at qurban yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW tidak seberat apa yang dirasakan oleh Nabi Ibrahim as. Namun demikian, nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah qurban tidak sesederhana seperti obkjek material yang harus diqurbankan. Tetapi menyeluruh terhadap semua dimensi kehidupan beragama seseorang.
          Ketika Nabi SAW Yang Mulia mengatasnamakan qurbannya untuk dirinya, keluarganya, dan semua umatnya yang tidak mampu berqurban. Pada hari itu, Beliau menegaskan bahwa ibadah qurban merupakan wujud kesadaran sosial; bukan sekedar ritus persembahan untuk meningkatkan kualitas spiritual seseorang; bukan hanya cara untuk memperoleh kepuasan batin karena sudah rela mengorbankan harta yang dimilikinya; bukan juga kesempatan bagi orang kaya untuk menunjukkan kesalehan dengan harta yang dimilikinya. Dengan ibadah qurban, seorang mu’min  memperkuat kepekaan sosialnya, naik ke langit dengan memakmurkan bumi. Inti qurban terletak pada individu sebagai makhluk sosial.
          Ibadah qurban mencerminkan pesan Islam: kita hanya dapat dekat dengan Allah, bila kita mendekati saudara-saudara lain yang kekurangan, kekurangan materi tentunya. Islam tidak memerintahkan untuk memotong hewan qurban di altar pemujaan, di dalam hutan, di tepi laut, ataupun di hulu sungai, kemudian Anda persembahkan kepada-Nya dengan cara dilarung atau dihanyutkan baik  sebagian maupun seluruhnya. Qurban bukan upacara sedekah bumi atau ritual yang bercampur dengan mistik. Tetapi seluruhnya diperuntukkan bagi manusia baik orang yang berqurban maupun yang lainnya, bukan untuk dewa-dewi (dalam tradisi animisme-dinamisme). Oleh karenanya Allah memerintahkan dalam al-Quran:
Maka makanlah oleh kalian  sebagian dari (daging qurban) dan berikanlah sebagian lainnya kepada orang fakir lagi sengsara (Al-Hajj: 28).
          Dengan demikian, datangnya Hari Raya Idul Adha, kita diperintahkan untuk berbagi kenikmatan dengan sesama. Dan bila datang bulan puasa kita diajak untuk merasakan lapar sebagaimana orang-orang miskin rasakan, maka dengan ibadah qurban kita juga diharapkan  mengajak mereka makan kenyang seperti kita, seperti yang telah kita rasakan sehari-hari: makan enak dan kenyang tanpa harus memikirkan darimana membeli beras serta lauk-pauknya.
          Banyak orang mendekatkan diri kepada Allah dengan mengisi masjid-masjid atau rumah-rumah ibadat yang sunyi, padahal Islam menganjurkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengisi perut yang kosong.  Ketika Nabi Musa as bertanya: “Ya Allah, dimana aku harus mencari-Mu?”. Allah menjawab: “Carilah Aku di tengah-tengah orang yang hatinya hancur”. Bahkan Nabi SAW  ketika berdoa  menyeru kepada Allah SWT dengan seruan: “ Yaa Rabbal Mustadh’afin”. (Wahai, Tuhan pelindung orang-orang yang tertindas.)
          Dalam sebuah hadits qudsi diriwayatkan bahwa nanti pada hari kiamat, Allah akan  mendakwa hamba-hamba-Nya:
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي

Hai anak Adam, dulu Aku sakit tapi kamu tidak datang menjenguk-Ku”. Manusia menjawab: “Yaa Rabb, bagaimana Engkau sakit padahal Engkau adalah Tuhan Semesta Alam”. Allah berfirman: “Dulu ada saudaramu yang sakit tapi kamu tidak menjenguknya, sekiranya kamu datang kepadanya dan memberikan obat tentu kamu akan mendapati Aku ada disitu. Hai anak Adam, dulu Aku lapar dan meminta makan kepadamu, tapi sayang kamu tidak memberi-Ku makanan”. Manusia menjawab: “Yaa Rabb, bagaimana Engkau lapar padahal Engkau Tuhan Semesta Alam. Allah berfirman: “Dulu ada saudaramu yang kelaparan dan meminta makanan kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya makanan. Sekiranya kamu memberi makanan kepadanya, tentu kamu akan mendapati Aku ada di situ”. Hai anak Adam: “Dulu Aku kehausan dan meminta minum kepadamu tapi kamu tidak memberi-Ku minum”. Manusia menjawab: “Bagaimana Engkau kehausan padahal Engkau Tuhan Semesta Alam”. Allah berfirman: “Dulu ada saudaramu yang kehausan, sekiranya kamu datang kepadanya dan memberinya minum, niscaya kamu akan mendapati Aku ada di situ”. (HR. Muslim).

          Mungkin kemarin kita tidak peduli dengan fakir miskin dan kaum dhu’afa  lainnya, maka pada hari raya Idul Adha  ini kita diingatkan dengan titah Allah untuk berqurban, maka barangsiapa yang memiliki kesempatan dan keluasan rizki serta menghendaki berdekatan dengan Allah beserta Rasul-Nya maka berqurbanlah! Jangan sampai kita terkena ancaman Nabi SAW.
من كان له سعة ولم يضح فلا يقربن مصلانا (رواه أحمد وابن ماجه)

 “Barang siapa yang memiliki kesempatan dan ia tidak berqurban maka jangan sekali-kali  mendekati tempat shalatku”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

          Bahkan ketika ada sebagian orang yang masih menghitung-hitung untung ruginya berqurban,  Allah menyindir dengan bahasa yang sangat halus : “Aku pinjam hartamu jika  kalian tidak mau memberikan sebagian hartamu. Masya Allah, padahal kita tidak memiliki apa-apa; makanan, pakaian, tempat tinggal, dan segala yang ada pada kita sebenarnya milik Allah dan pemberian-Nya. Allah mengungkapkan sindirin-Nya dalam beberapa ayat, di antaranya:
من ذا الذي يقرض الله قرضا حسنا فيضاعفه أضعافا كثيرة والله يقبض ويبسط وإليه ترجعون (البقرة: 245)

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT)  maka Allah akan melipatgandakan pembayaran baginya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Q.S. Al-Baqarah: 245).

Ibadah qurban mengokohkan posisinya di antara ibadah yang lain sebagai bukti  multi  kesalehan, antara lain kesalehan aqidah, syariat, sosial, akhlak, dan seluruh dimensi ajran Islam.
Pantaslah kalau ibadah qurban merupakan manifestikann kesalehan tertinggi, kesalehan kaum elit, kesalehan arus bawah, dan kesalehan jama’i.
Kesalehan aqidah akan tampak pada semangat mengorbankan harta benda dengan memandang garansi dari Allah, ia sedang berbisnis dengan Rabbnya, ia sangat percaya bahwa Rabbnya  tidak akan pernah menyiakan-nyiakan pengorbanannya bahkan akan melipatgandakan balasannya. Untuk mencapai tingkatan keyakinan seperti itu, tentu tidak sederhana dan sangat instan. Dia memerlukan proses internalisasi keimanan yang diperoleh dari informasi-informasi kitab suci (Al-Quran).
Kesalehan syari’at  tercermin dalam kepatuhan memenuhi seluruh kriteria yang harus ada pada pelaksanaan qurban, seperti jenis hewan yang diqurbankan, waktu pelaksanaan sampai tata cara pembagian, seluruh mengacu kepada aturan syariat bukan keinginan hawa nafsu maupun  logika.
Kesalehan sosial  terwujud dalam kebersamaan antara sesama muslim dalam melaksanakan maupun merasakan nikmatnya berhari raya qurban.
Kesalehan akhlak atau etika moral adalah dalam wujud  kesediaan berqurban dari harta yang baik dan halal. Ini penting diperhatikan, karena jangan sampai kita bertindak tidak adil. Allah yang telah menganugerahkan limpahan karunia dan nikmatnya, tetapi ketika Allah meminta kepada kita sebagian dari apa yang kita miliki, seringkali  kita memilih yang tidak baik, padahal apa yang Allah minta bukan untuk-Nya tapi akan kembali kepada kita. Sedangkan status harta yang halal adalah  point penting diterimanya setiap pengorbanan: infak, zakat, dan sadaqah yang lainnya, karena Nabi SAW mengingatkan: “Sesungguhnya Allah itu Maha Bersih dan tidak menerima kecuali dari yang bersih”.


Doa

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهُمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاجْعَل فِي قُلُوْبِهِم الإِيْمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوْفُوْا بِعَهْدِكَ الَّذِي عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ إِلهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ

Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang hak jadikanlah kami termasuk dari mereka.

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتنا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ

Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami, perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan.

اللّهمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ

Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.


اللّهمَّ أَعِزَّ الإسْلاَمَ وَالمسلمين وَأَذِلَّ الشِّرْكَ والمشركين وَدَمِّرْ أعْدَاءَ الدِّينِ وَاجْعَلْ دَائِرَةَ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ يا ربَّ العالمين

Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Islam, hinakanlah syirik dan orang-orang musyrik, hancurkanlah musuh agama, jadikan keburukan melingkari mereka, wahai Rabb alam semesta. Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.

اللهم فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ إنَّكَ رَبُّنَا عَلَى كلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ يَا رَبَّ العالمين
Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.
اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


Ya Allah, berilah kesabaran kepada kami atas kebenaran, keteguhan dalam menjalankan perintah, akhir kesudahan yang baik dan ‘afiyah dari setiap musibah, bebas dari segala dosa, keuntungan dari setiap kebaikan, keberhasilah dengan surga dan selamat dari api neraka, wahai dzat yang Maha Pengasih.

ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
وصلى الله على نبينا وعلى أله وصحبه  وسلم سبحانك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين 
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Share:

Related Posts:

0 Comments:

Posting Komentar

Latest Posts

Back to Top

Recent Posts

default
Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Cari Blog Ini


CAHAYA ISLAM

Join & Follow Me

Recommend us on Google!

Postingan Populer