Menyelami dalamnya lautan ilmu Islam hingga nampak cahaya dan terasa indah dalam sukma

Fi`il Mudhari` Marfu`

Fi`il Mudhari` Manshub

Ikhlas

BAB 1

PENDAHULUAN

1.    Latar belakang
manusia adalah makhluk sosial, sehingga setiap harinya pasti ada saaja kegiatan yang dilakukan. seperti bekerja, bercengkrama, makan, tidur dan hal-hal lainnya. Namun, hakikatnya manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Seperti yang sudah dijelaskan di dalam Al-qur`an. Sehingga manusia wajib intuk selalu beribadah walaupun ditengah kesibukan duniawi yang ada.


Banyak manusia beribadah kepada Allah SWT  untuk mencari ridha-NYA. Namun, kebanyakan manusia melupakan satu hal yang menjadi yang menjadi slah satu syarat diterimanya ibadah seseorang oleh Allah SWT. Yang nantinya akan menyebabkan sia-sianya semua amalan ibadahnya selama hidup. Bahkan bisa saja menjerumuskannya ke lubang pintu neraka. Satu hal itu adalah “IKHLAS”. Memang kedengarannya simpel, tapi kalo disepelekan bisa menjadi maut yang akan mencelakakan manusia itu sendiri. Dan tidak semua orang bisa melaksanakannya. Bahkan semua amalan wajib dilakukan dengan ikhlas.
Nah, dalam makalah ini,penulis akan berbagi ilmu pengetahuan tentang apa itu ikhlas, bagaimana caranya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan ikhlas.
2.    Rumusan masalah
     Apa itu ikhlas?
     Apa saja macam-macam ikhlas?
     Bagaimana membiasakan diri untuk ikhlas?
     Apa saja hikmahnya?
3.    Tujuan pembuatan makalah
     Agar tahu apa itu ikhlas
     Agar bisa membiasakan diri untuk selalu ikhlas


BAB 2
PEMBAHASAN

A.   Pengertian ikhlas

Apa sebenarnya definisi ikhlas, kenyataannya dalam memakai kata ikhlas sehari-hari timbul kesan pengertian ikhlas itu tidak jelas. Setelah itu perlu juga dijelaskan contoh-contoh perbuatan ikhlas dikehidupan sehari hari, dan bagaimana mengaplikasikan konsep ikhlas itu. Secara bahasa ikhlas terambil dari akar kata kholasha, khulushon, halashon yang berkonotasi murni dan terbebas dari kotoran. Secara istilah, ikhlas adalah mengesampingkan pandangan manusia dengan senantiasa mengarahkan tujuan kepada Allah SWT, menyelaraskan antara perbuatan zahid dan bathin, tidak menyertakan kepentingan pribadi ataupun imbalan duniawi dari apa yang di lakukan. Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali jika (dilakukan) dengan penuh keikhlasan serta ditujukan untuk mendapatkan ridha-Nya”.(alhadis)
           
B.   Macam-macam ikhlas

1)    Ikhlas Awam, yaitu: Dalam beribadah kepada Allah karena dilandasi perasaan rasa takut terhadap siksa Allah dan masih mengharapkan pahala.
2)    Ikhlas Khawas, yaitu: Beribadah kepada Allah karena didorong dengan harapan supaya menjadi orang yang dekat dengan Allah, dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan sesuatu dari Allah SWT.
3)    Ikhlas Khawas al-Khawas adalah: Beribadah kepada Allah karena atas kesadaran yang mendalam bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah dan hanya Allah-lah Tuhan yang sebenar-benarnya.

C.   Cara membiasakan diri untuk ikhlas

1.    Menyadari bahwa kita hanyalah hamba Allah
2.    Memposisikan Allah dan Rasul sebagai prioritas utama dalam segala hal
3.    Bergaul dengan hamba Allah yang ikhlas
4.    Istiqomah dalam beribadah
5.    Selalu berdo’a agar Allah berikan keikhlasan dalam diri.

D.   Hikmah ikhlas

1.    Membuat hidup menjadi lebih tenang dan nyaman
2.    Agar terhindar dari perbuatan riya` (syirik kecil)
3.    Semua urusan di dunia berjalan dengan lancar

E.   Pembahasan

            Dari pengetahuan di atas, dapat kita tahu bahwa ikhlas sangat penting dalam hidup kita. Ibadah yang kita lakukan selama ini tidak akan diterima apabila tidak dilakukan dengan ikhlas. Ada sebah cerita tentang ikhlas,
            Di ceritakan Ada seorang ahli ibadah yang mengunjungi suatu kaum, kaum itu mengadu kepadanya bahwa di tempat mereka itu ada pohon yang sering disembah penduduk, mereka tidak menyembah Allah. Ahli ibadah (abid) itu marah, lantas ia membawa kampak akan menebang pohon itu. Iblis (nenek moyang setan) dalam bentuk seorang syekh menyambutnya dan berkata "Hendak kemana kamu, mudah mudahan Allah merahmati kamu." Ahli ibadah itu menjawab "Saya hendak menebang pohon ini." Iblis berkata "Apa urusanmu dengan pohon itu, kamu telah meninggalkan ibadahmu." Ahli ibadah itu menjawab "Sesungguhnya ini sebagian dari ibadahku." Iblis berkata "Aku tidak membiarkanmu menebangnya." Lantas iblis itu berkelahi dengan ahli ibadah itu. Ahli ibadah itu berhasil menangkap iblis itu dan membantingnya ke tanah dan didudukinya iblis itu. Iblis berkata "Lepaskan aku agar aku dapat berbicara denganmu." Ahli ibadah itu berdiri, lantas iblis berkata"Sesungguhnya Allah telah menggugurkan kewajibanmu menebang pohon itu; menebang pohon itu adalah tugas nabi, bukan tugasmu kecuali bila nabi menyuruhmu." Abid itu menjawab "Aku akan menebangnya."

Kemudian abid berkelahi kembali dengan iblis itu dan ia berhasil membantingnya ke tanah dan menduduki dada iblis itu. Maka iblis berkata"Apakah tidak ada keputusan yang lebih baik untuk menyelesaikan urusan kita?" Abid bertanya "Apa itu?" ."Lepaskan dahulu aku" kata iblis itu "supaya aku dapat mengatakan sesuatu kepadamu." Abid melepaskannya. Iblis itu berkata "Kamu adalah orang miskin yang bergantung pada orang lain, maukah kamu melebihi orang-orang itu sehingga kamu dapat membantu tetanggamu, kamu kenyang dan tidak lagi memerlukan bantuan orang lain." Abid menjawab"Ya." ."Pulanglah" kata iblis "aku akan menyelipkan di bawah bantalmu dua dinar setiap malam." Uang itu bisa membantu tetanggamu sehingga kamu lebih berguna bagi saudaramu, itu lebih baik dari pada kamu menebang pohon itu. Abid kemudian berpikir dan ia berkesimpulan "Syekh itu benar, saya bukan seorang nabi, Allah tidak mewajibkan saya menebang pohon itu, nabi pun tidak, menerima uang lebih bermanfaat bagi orang banyak ketimbang menebang pohon itu." Lantas Abid itu kembali ke tempat ibadahnya. Pagi pagi ada dua dinar dekat kepalanya, ia mengambilnya, begitu juga keesokan harinya. Pada pagi hari yang ketiga uang itu tidak ada.

Abid itu marah, ia mengambil kampaknya lagi hendak menebang pohon itu. la disambut iblis yang menyamar seorang syekh. Syekh (sebenarnya iblis) bertanya "Kemana?" Kata abid "Saya akan menebang pohon itu." Iblis berkata"Kamu berdusta, kamu tidak akan mampu melakukannya." Lalu abid itu memegang iblis tersebut hendak menangkapnya. Kata iblis "kamu tidak akan sanggup." Bahkan iblis yang sanggup membanting ahli ibadah itu dan menduduki dadanya sambil berkata "Akan kamu teruskan menebang pohon itu atau aku akan menyembelihmu."

Iblis berkata "Hai ahli ibadah, maukah kamu tahu mengapa kau kalah?" Kata iblis "Sesungguhnya mula-mula kamu marah karena Allah, lalu aku kalah, kali ini kamu marah karena uang (dunia) lalu kamu saya kalahkan."
Dalam cerita di atas ikhlas itu ialah melakukan sesuatu karena Allah, bukan karena uang. Karena Allah artinya karena diperintah oleh Allah. Cerita ini membenarkan firman Allah Kecuali hamba-hambaKu yang ikhlas (Shaad:83). Maksudnya, hanya hambaKu yang ikhlas yang tidak akan kalah melawan setan.
Allah berfirman dalam surat shaad:82-83

tA$s% y7Ï?¨ÏèÎ6sù öNßg¨ZtƒÈqøî_{ tûüÏèuHødr& ÇÑËÈ   žwÎ) x8yŠ$t7Ïã ãNßg÷YÏB šúüÅÁn=øÜßJø9$# ÇÑÌÈ  

82. iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
83. kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka[1304].

[1304] Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.
   
Rasulullah juga bersabda yang diriwayatkan oleh Ad-Dailimi:


أَخْلِصِ الْعَمَلَ يَجْزِيْكَ الْقَلِيْلُ مِنْهُ



“ Ikhlaslah kamu dalam beramal,maka cukuplah amal yang sedikit yang kamu lakukan.”

Oleh karena itu marilah kita semua senantiyasa selalu ikhlas dalam melakukan semua hala di dunia ini. Biasanya orang yang ikhlas itu meskipun di puji tidak sombong, di caci maki tidak marah, di cuekin pun juga biasa saja. Semoga Allah SWT selalu menjaga kita agar selalu ikhlas di dunia dan akhirat.


SUMBER

     Prof. Dr. Ahmad Tafsir (materi ceramah tarawih 13 Agustus 2012, Pusdai Jawa Barat) Di tulis ulang oleh Sayyid, (http://www.kabarislam.com/artikel-motivasi/apa-itu-ikhlas)
     Muhammad A.Saefulloh, MA
            (http://www.bukitazzikrasentul.com/Hikmah/ikhlas.htm)

Penulis: M.Syukron Fauzi, Siswa kelas XII IPA 2, MAN Insan Cendekia Gorontalo.
Sumber gambar:  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIDddJqaAooS4GXiRL4q_YOYMhYLOt4e8IY525rljd1MrN5ENzwbqfesPLq9DEpktQ1IOyEb5rRYfmFpHbd4D5bHXYJAO4JJHJPksriCgLdnhVjU7vavid0K7h2ZIbTvCiT-0Has7RRBAB/s1600/ikhlas.jpg
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Posting Komentar

Latest Posts

Back to Top

Recent Posts

default
Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Cari Blog Ini


CAHAYA ISLAM

Join & Follow Me

Recommend us on Google!

Postingan Populer