Harun yahya
Berita terbaru mengenai dua
orang ilmuwan yang telah memutuskan untuk melakukan percobaan dalam rangka
membuat sejenis bakteri baru telah menarik perhatian luas sejumlah media masa.
J. Craig Venter, ilmuwan gen terkenal dan Hamilton O. Smith, penerima hadiah
Nobel, berada di balik proyek ini. Apa yang sedang mereka upayakan adalah:
… untuk menciptakan organisme bersel
tunggal, sebagiannya buatan manusia, yang memiliki gen berjumlah paling sedikit
dan sekedar cukup untuk melangsungkan kehidupan. Jika percobaan tersebut
berhasil, maka sel mikroskopis buatan manusia ini akan mulai makan dan membelah
diri untuk membentuk sebuah populasi sel tertentu yang tidak sama dengan yang
sebelumnya diketahui pernah ada. 1
Sejumlah orang cenderung
meyakini “kehidupan yang diciptakan” dalam laboratorium ini sebagai satu bukti
yang mendukung teori evolusi. Tidak ada yang nampak semakin nyata kecuali
kebenaran itu sendiri. Bahkan kenyataannya, jika para ilmuwan ini, atau pun
yang lain, berhasil membuat suatu makhluk hidup, mereka hanya akan mengukuhkan
pembuktian mendasar yang mendukung penciptaan – pembuktian yang menyimpulkan
bahwa kehidupan hanya mungkin terjadi melalui perancangan cerdas.
Untuk memahami hal ini,
seseorang perlu mengetahui apa arti dari dua teori tentang asal-usul kehidupan,
yakni evolusi dan penciptaan:
1) Teori evolusi Darwin
berpendapat bahwa kehidupan di bumi adalah hasil dari hukum-hukum alam dan peristiwa
kebetulan acak belaka. Teori ini menolak sama sekali keberadaan proses yang
dirancang dan dikendalikan secara sengaja dalam penjelasan tentang asal-usul
kehidupan.
2) Penciptaan berpendapat bahwa
kehidupan di bumi bukanlah hasil dari hukum-hukum alam dan peristiwa kebetulan
acak semata – keduanya tidak memiliki kekuatan untuk memunculkan kehidupan.
Pencipta Maha Cerdas pastilah telah merancang kehidupan ini.
Jika terdapat bukti yang
mendukung evolusi yang didapatkan melalui percobaan atau pengamatan, maka bukti
ini haruslah memperlihatkan kemunculan makhluk hidup dari benda tak hidup
melalui proses yang tanpa perancangan. Dengan kata lain, para ilmuwan harus
dapat mengamati bahwa sebuah makhluk hidup harus dapat muncul dengan sendirinya
dari benda-benda tak hidup. Pengamatan semacam ini tidak pernah terjadi dan,
pada kenyataannya, sejarah ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan hal ini
sebagai sesuatu yang benar-benar mustahil.
Jurang pemisah antara benda
hidup dan benda tak hidup sangatlah lebar sehingga keduanya hanya dapat
dihubungkan oleh keberadaan Sang Perancang Yang Maha Cerdas. Sebagaimana jurang
pemisah antara sebongkah batu dan sebuah patung karya Michelangelo yang hanya
dapat dihubungkan oleh keahlian memahat yang cerdas – dan bukan karena penyebab-penyebab
alami seperti hujan, angin ataupun gempa bumi.
Jadi, apa yang akan terjadi
ketika para ilmuwan – jika mereka memang benar-benar mampu – berhasil membuat
spesies mikroba baru dengan kerja mereka yang tekun dan teliti? Jawabannya
telah jelas: Mereka akan mengukuhkan teori perancangan cerdas dengan
memperlihatkan melalui percobaan mereka bahwa kehidupan dapat muncul hanya
melalui informasi tertentu yang sangat teliti dan kompleks.
Nyatanya, apa yang sedang
diupayakan Craig Venter dan Hamilton Smith adalah jauh lebih sederhana dari apa
yang seharusnya terjadi dalam evolusi, yakni pembentukan kehidupan melalui
peristiwa tanpa sengaja atau kebetulan. Kedua ilmuwan ini tidak berusaha
membentuk protein dari asam-asam amino atau membuat gen dari asam-asam inti
(asam nukleat); mereka hanya akan menggunakan protein dan gen yang telah ada
sebelumnya dari sel hidup. Mereka tidak memulai dari molekul-molekul kecil
pembentuk kehidupan yang dapat ditemukan di alam; tetapi mereka memulai dari
makromolekul kompleks yang telah terbentuk yang tidak akan pernah mampu dibuat
dengan menggunakan molekul-molekul kecil pembentuk kehidupan tersebut melalui
peristiwa alam. Dengan kata lain, mereka tidak sedang berusaha membangun sebuah
rumah dari batu bata; mereka hanya berupaya membuat sedikit perubahan pada
struktur atau bentuk sebuah rumah yang telah ada sebelumnya. Sebuah laporan
dari MSNBC menyebutkan:
SINGKATNYA, apa yang ingin dicapai
oleh Venter dan Smith adalah untuk menciptakan mikroba yang sangat sederhana.
Sejumlah virus hanya memiliki 400 atau 500 gen. Venter dan Smith hendak
membuang gen-gen ini dari makhluk yang sangat kecil tersebut, lalu membuat satu
set gen baru untuk dimasukkan ke dalamnya dan kemudian melihat apakah informasi
baru (yang dikodekan dalam gen buatan ini) akan menjadikan mikroba tersebut
hidup. 2
Pekerjaan mudah ini – jika
dibandingkan dengan asal-usul kehidupan itu sendiri – ternyata memerlukan
informasi dan perancangan yang besar. Proyek ini didasarkan pada informasi
ilmiah yang telah didapatkan ilmu pengetahuan modern sejak berabad-abad yang
lalu, ditambah dengan tingkat penguasaan teknologi kita yang telah maju.
Kendatipun demikian, ini masihlah merupakan pekerjaan yang sangat rumit
sehingga proyek ini didanai sebesar 3 juta dolar, dan sumbangan selama tiga
tahun dari Departemen Energi.
Begitulah, penelitian dalam
rangka menciptakan makhluk hidup tiruan, sebagaimana perkembangan-perkembangan
ilmiah lainnya di masa kini, mengukuhkan fakta bahwa kehidupan di bumi bukanlah
hasil dari beragam penyebab alamiah acak belaka. Seluruh kehidupan atau makhluk
hidup, termasuk kita, adalah karya cipta sempurna Sang Pencipta (Allah swt),
yang memiliki kekuasaan dan hikmah untuk menciptakan segala yang ada.
Wallahu A`lam Bishshawab..
0 Comments:
Posting Komentar