Manusia
terkadang berada dalam dua pilihan dalam kehidupan mereka masing-masing,
sehingga kebimbangan dan keraguan senantiasa menghinggapi perasaannya. Namun
hal tersebut tidak menjadi masalah yang besar tatkala seorang muslim
menyerahkan segala keputusan hidupnya kepada yang Maha berkuasa atas segala
sesuatu dan Maha menentukan kehidupan umat manusia Dialah Allah swt. Allah swt
akan menentukan pilihan yang terbaik bagi setiap hamba-hamba-Nya yang
bermunajat memohon bimbingan-Nya. Dan adalah Baginda Rasulullah saw yang mencontohkan
keberserahan diri kepada Allah swt tatkala berada di antara dua pilihan dengan ibadah
dan doa yang beliau panjatkan yang harus senantiasa kita amalkan berupa Shalat
Istikharah dan Doanya.
كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ
فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ
الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara
/ urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau mengajarkan kami
suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara kalian
berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at
yang bukan shalat wajib, kemudian
berdoalah…”. (HR. Al-Bukhari)
Hadits di atas menjelaskan betapa pentingnya
shalat istikharah agar segala keputusan dalam hidup kita benar-benar Allah swt
yang tentukan sebagai ketetapan yang terbaik yang dapat menenangkan dan
menentramkan hati.
Teks doa istikharah:
Allaahumma,
innii astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratik.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ
بِقُدْرَتِكَ،
Wa as-aluka
min fadhlikal ‘azhiimi, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa
a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyuub.
وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ
تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ
الْغُيُوْبِ.
Allaahumma,
in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa
‘aaqibati amrii, faqdurhu lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiih.
اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ
-وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ
أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ
لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ،
Wa in kunta
ta’lamu anna haadzal amra syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati
amrii, fashrifhu ‘annii, washrifnii ‘anhu, waqdur liyal khaira haitsu kaana,
tsumma radhdhinnii bih.
وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ
دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ
وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ
حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Terjemah doa
istikharah:
Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang
ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku]
dengan kodrat-Mu.
Dan aku
memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau
Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak
tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah,
sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan
kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka
takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam
urusan ini.
Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih
buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula]
akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan
jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun,
kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.
0 Comments:
Posting Komentar