1.
Nahwu Shorof
Nahwu adalah ilmu untuk mengetahui hukum akhir dari suatu kata.
Contoh:
لَعِبَ وَلَدٌ . ضَرَبْتُ وَلَدًا .
جِئْتُ بِوَلَدٍ
Shorof
adalah ilmu tentang perubahan suatu kata.
Contoh:
نَصَرَ ـ نَاصِرٌ ـ مَنْصُوْرٌ
كَتَبَ . كَاتِبٌ . مَكْتُوْبٌ
اَلْحَرْفُ
A.
Huruf Mabany (Huruf Hijaiyah)
Huruf
yang digunakan untuk menyusun suatu kata.
Huruf
mabany terbagi menjadi 2:
1.
Huruf ‘Illat
Huruf
`illat disebut juga dengan huruf penyakit, lawan dari huruf shohih atau huruf
yang sehat. Disebut penyakit karena tidak sesuai dengan pola-pola dasar bahasa
arab.
Ada
3 huruf `illat yaitu: ا و ي
2.
Huruf Shohih
Seluruh
huruf hijaiyah selain ا
و ي
Huruf-huruf
yang mempunyai makna
Huruf
ma’any terbagi menjagi beberapa macam, diantaranya:
1.
Huruf Jar
Huruf
yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasroh.
Diantara
huruf-huruf jar adalah:
مِنْ , إِلىَ , عَنْ , عَلىَ , فِى ,
رُبَّ , بِ , كَ , لِ
2.
Huruf Athof
Huruf
yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lain.
Diantara
huruf-huruf athof adalah:
وَ , ثُمَّ , أَوْ
3.
Kalimah
الْكَلِمَةُ
Al-Kalimah
Al-Kalimah
Al-Kalimah
(kata) adalah lafaz yang mempunyai makna.
A.
Isim
Kata
benda yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut tidak
terikat dengan waktu.
Contoh:
كِتَابٌ ـ بَيْتٌ ـ دِيْنٌ ـ بَابٌ ـ أسْتَاذٌ
ـ شَجَرَةٌ
B.
Fi’il
Kata
kerja yang menunjukkan atas suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang, dimana
kata kerja tersebut terikat dengan waktu.
Contoh:
نَصَرَ ـ كَتَبَ ـ ضَرَبَ ـ جَلَسَ ـ
قَتَلَ ـ أَكَلَ
C.
Huruf
Kata
yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata
yang lain.
Huruf
yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf ma’any.
4.
PERBEDAAN ISIM DAN FI`IL
الْفَرْقُ
بَيْنَ الاِسْمِ وَ الْفِعْلِ
(Perbedaan antara
Isim dan Fi’il)
A.
Ciri-ciri Isim:
عَلاَمَاتُ الاِسْم
التَّنْوِيْن
مِثْلُ
:{ فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ} البقرة:22
الخَفْض
مِثْلُ
: {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} الفاتحة:1
الْأَلِفُ وَاللاَّم
مِثْلُ
:{ ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ِفيهِ} البقرة:2
حَرْفُ الجَرِّ
مِثْلُ
:{ وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ} البقرة:42
B. Ciri-ciri
Fi`il:
عَلاَمَاتُ الْفِعْلِ
قَدْ
مِثْلُ :{ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ} البقرة:60
اَلسِّيْنُ (سَـ)
مِثْلُ : { سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا} الطلاق:7
سَوْفَ
مِثْلُ : {كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ} التكاثر:4
تَاءُ التَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ
مِثْلُ : {قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَـنِ مِنكَ إِن
كُنتَ تَقِيًّا} مريم : 18
Catatan
Perbedaan Isim dan Fi’il:
1.
Huruf tidak ada ciri khusus. Untuk
mengetahuinya harus dihafal.
2.
Suatu kata sudah cukup dikatakan sebagai isim
atau fi’il apabila telah menerima salah satu dari tanda di atas.
3.
Pada ciri isim, antara tanda “tanwin” dan “alif
lam” tidak akan pernah bertemu.
Untuk fi’il,
seringkali ciri-cirinya tidak disebutkan. Cara praktis untuk mengetahuinya
adalah dengan menghafal ciri isim dan menghafal macam-macam huruf. Apabila
tidak termasuk isim maupun huruf berarti dia termasuk fi’il.
sumber : www.badaronline.com
0 Comments:
Posting Komentar