MENGENAL
KITAB
TANBIHUL GHAFILIN

Sebelum
Penulis menyampaikan isi dan materi kitab Tanbihul Ghafilin, alangkah
lebih baiknya kita mengenal dulu kitab yang dimaksud agar lebih dapat
menikmati, menghayati, mentadabburi lalu mengamalkannya dalam kehidupan kita.
Kitab Tanbihul
Ghafilin adalah kitab yang dikarang oleh seorang ulama besar Al-Faqih
Az-Zahid Abu Laits Nashr bin Ibrahim As-Samarqandi yang dikenal dengan nama
Abul Laits As-Samarqandi, yang dalam kitab terjemahannya menggunakan
nama Al-Faqih, suatu panggilan bagi seseorang yang tingkat keilmuannya
sangat dalam. Beliau dikenal sebagai seorang sufi, zahid, dan ahli fiqih yang
wafat pada tahun 373 H/983 M. Karya-karyanya kebanyakan mengangkat tema dakwah,
diantaranya adalah: Kitab Tafsirul Quran, Bustanul Arifin, dan Tanbihul
Ghafilin.
Tanbihul Ghafilin adalah kitab yang
tergolong populer karena digandrungi oleh para Kiyai dan santri di banyak
pesantren, karena selalu dijadikan rujukan dan referensi mereka sebagai da`i
dan muballigh dalam aktifitas-aktifitas dakwah baik di Masjid,
Madrasah ataupun majlis-majlis ta`lim. Tanbihul Ghafilin memiliki muatan
nasihat yang tinggi dan mengena ke dalam diri setiap insan. Dan
peringatan yang ditampilkannya mampu menjadi bekal pengertian dan kesadaran
yang mendalam untuk memperbaiki jiwa dan moral umat manusia dari kelalaiannya.
Tujuan
esensial yang ingin dicapai Al-Faqih adalah mengajak ke jalan yang benar yakni
jalan Tuhan (Allah swt), dan segala hal yang disampaikannya mampu disampaikan
kembali dalam bingkai dakwah Islam kepada orang lain. Kitab ini juga berusaha
membongkar pengalaman-pengalaman menakjubkan berkaitan dengan kehidupan
keberagamaan yang terjadi dalam sejarah manusia dan tak luput dari
konsep-konsep ketauhidan, ibadah, mua`amalah, dan syari`at-syari`at Islam yang
diajarkan baginda Nabi Muhammad saw, para sahabat, tabi`in, dan para ulama
salaf yang shaleh.
Setiap
uraian penjelasan dimana sifat pembahasannya adalah tematik senantiasa
diperkuat oleh argumen-argumen yang kuat dari nash Al-Quran ataupun Al-Hadits
dan juga fatwa-fatwa ulama, sehingga tidak menimbulkan keraguan dan kebimbangan
dalam menerima semua nasehat kebaikan yang disampaikan.
Akhirnya
kita semua berharap dan berdoa semoga apa yang kita kaji, mampu menghiasi
kehidupan kita dan menjadi washilah datangnya ridho dan berkah Allah swt.
Amin Ya Rabbal `Alamin..
0 Comments:
Posting Komentar