BAB
I PENDAHULUAN
Segala puji
bagi Allah, yang telah menurunkan kepada hamba-Nya kitab Al-Qur’an
sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang muslim. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
hamba dan Rasul-Nya Muhammad, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi alam
semesta.
Adalah
ditekankan bagi seorang muslim yang mengharap rahmat Allah dan takut akan
siksa-Nya untuk memperbanyak membaca Al Qur’anul Karim pada bulan Ramadhan dan
bulan-bulan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala, mengharap
ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahalanya. Karena Al Qur’anul Karim adalah
sebaik-baik kitab, yang diturunkan kepada Rasul termulia, untuk umat terbaik
yang pernah dilahirkan kepada umat manusia, dengan syariat yang paling utama,
mudah, paling luhur dan paling sempurna.
Al-qur’an
diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami
makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi
hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafaat baginya pada hari
kiamat.
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Al-Qur’an
Sebagaimana telah disinggung sebelum ini tentang
sumber dalil dalam hukum Islam, maka Al-Qur’an merupakan sumber utama dalam
pembinaan hukum Islam.
Secara
Bahasa (Etimologi) merupakan mashdar (kata benda) dari kata
kerja Qoro-’a yang bermakna Talaa keduanya berarti:
membaca, atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Sedangkan secara
Syari’at (Terminologi) Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul
dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad SAW, diawali dengan surat al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat an-Naas.
تَنْزِيلا الْقُرْآنَ عَلَيْكَ نَزَّلْنَا نَحْنُ إِنَّا
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (Al-Insaan:23)
تَعْقِلُونَ لَعَلَّكُمْ عَرَبِيًّا قُرْآنًا أَنْزَلْنَاهُ إِنَّا
Dan
firman-Nya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf:2)
Allah ta’ala
telah menjaga Al-Qur’an yang agung ini dari upaya merubah, menambah, mengurangi
atau pun menggantikannya. Allah SWT telah menjamin akan menjaganya sebagaimana
dalam firman-Nya,
لَحَافِظُونَ لَهُ وَإِنَّا الذِّكْرَ نَزَّلْنَا نَحْنُ إِنَّا
“Sesungguhnya Kami-lah yang
menunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
(Al-Hijr:9)
Al-Qur’an
disampaikan kepada kita secara mutawatir, baik melalui tulisan atau bacaan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Dan terpelihara dari perubahan dan
pergantian . Sebagaimana telah disebutkan bahwa sedikitpun tidak ada keraguan
atas kebenaran dan kepastian isi Al-Qur’an itu, dengan kata lain Al-Qur’an itu
benar-benar datang dari Allah. Oleh karena itu hukum-hukum yang terkandung di
dalam Al-Qur’an merupakan aturan-aturan yang wajib diikuti oleh manusia
sepanjang masa. Banyak ayat-ayat yang menerangkan bahwa Al-Qur’an itu
benar-benar datang dari Allah.
Dalam
surah An Nisa ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya telah kami turunkan kepada
engkau (Muhammad) kitab Al-Qur’an dengan membawa kebenaran”. Surah An Nahl ayat
89, “Dan telah kami turunkan kepada engkau (Muhammad) kitab Al-Qur’an untuk
menjelaskan segala sesuatu dan ia merupakan petunjuk, rahmat serta pembawa
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”. Dan masih banyak lagi
ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan bahwa Al-Qur’an itu benar-benar datang
dari Allah.
B. Pentingnya membaca Al-Quran
Allah
telah menjamin bagi siapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkan isi
kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat. Dengan
firman-Nya:
“…Maka barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Thaha: 123).
Janganlah
seorang muslim memalingkan diri dari membaca kitab Allah, merenungkan dan
mengamalkan isi kandungannya. Allah telah mengancam orang-orang yang
memalingkan diri darinya dengan firman-Nya:
“Barangsiapa berpaling dari Al
Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari
kiamat.” (Thaha: 100).
“Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha: 124).
Di antara
keutamaan Al Qur’an:
Firman Allah SWT:
“Dan Kami turunkan kepadamu Al
Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An Nahl: 89).
Firman Allah SWT:
“…Sesungguhnya telah datang
kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah
Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan,
dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari
gelap-gulita kepada cahaya yang terang-benderang dengan seizin-Nya dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al Maidah: 15-16).
Firman Allah SWT:
“Hai manusia, telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman.” (Yunus: 57).
Sabda Rasulullah SAW :
((
اقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا
لِأَصْحَابِهِ )) رواه مسلم عن أبي أمامة.
“Bacalah Al Qur’an karena ia akan
datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.” (HR.
Muslim dari Abu Umamah).
Dari An Nawwas bin Sam’an t, katanya
aku mendengar rasulullah SAW bersabda:
(( يُؤْتَى يَوْمَ القِيَامَةِ بِالقُرْآنِ وَأَهْلِهِ الَّذِيْنَ
كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ بِهِ فِيْ الدُّنْيَا تَتَقَدَّمُهُ سُوْرَةُ البَقَرَةِ
وَآلِ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا )) رواه مسلم.
“Didatangkan pada hari kiamat Al
Qur’an dan para pembacanya yang mereka itu dahulu mengamalkannya di dunia,
dengan didahului oleh surat Al-Baqarah dan Ali Imran yang membela pembaca kedua
surat ini.” (HR. Muslim).
Dari Utsman bin Affan ra, katanya
rasulullah r bersabda:
((
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ )) رواه البخاري.
“Sebaik-baik kalian adalah orang
yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(HR. Al-Bukhari).
Dari Ibnu Mas’ud ra, katanya:
rasulullah SAW bersabda:
((
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ الله فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ ] الم [ حَرْفٌ، بَلْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ،
وَمِيْمٌ حَرْفٌ )) رواه الترمذي، وقال: حديث حسن صحيح.
“Barangsiapa membaca satu huruf
dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas
sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi
alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi, ia
berkata: hadits hasan shahih).
Dari Abdullah bin Amr bin Al 'Ash
ra, bahwa Nabi SAW bersabda:
((
يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ
فِيْ الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُهَا )) رواه
أبو داود والترمذي، وقال: حديث حسن صحيح.
“Dikatakan kepada pembaca
Al-Qur’an: “Bacalah, naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana yang telah
kamu lakukan di dunia, karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang kamu
baca.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi dengan mengatakan: hadits hasan
shahih).
Dari Aisyah ra, ia berkata: Nabi
SAW bersabda:
((
الَّذِيْ يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ
البَرَرَةِ، وَالَّذِيْ يَقْرَأُ القُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ
شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ )) متفق عليه.
“Orang yang membaca Al-Qur’an
dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi ta'at, sedangkan
orang yang membaca Al-Qur’an dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua
pahala.” (Hadits Muttafaq alaih).
Dua pahala, yakni, pahala membaca
dan pahala susah payahnya.
Dari Ibnu Umar ra, Nabi SAW
bersabda:
((
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِيْ اثْنَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ الله القُرْآنَ فَهُوَ يَقُوْمُ
بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ الله مَالاً فَهُوَ
يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ )) متفق عليه.
“Tidak boleh dengki kecuali dalam
dua perkara, yaitu: orang yang dikaruniai Allah Al-Qur’an lalu diamalkannya
pada waktu malam dan siang, dan orang yang dikaruniai Allah harta lalu
diinfakkannya pada waktu malam dan siang.” (Hadits Muttafaq alaih).
Yang dimaksud dengki disini yaitu
mengharapkan seperti apa yang dimiliki orang lain.
Maka
bersungguh-sungguhlah –semoga Allah menunjuki anda kepada jalan yang
diridhai-Nya- untuk mempelajari Al-Qur’anul Karim dan membacanya dengan niat
yang ikhlas untuk Allah SWT. Bersungguh-sungguhlah untuk mempelajari maknanya
dan mengamalkannya, agar mendapatkan apa yang dijanjikan Allah bagi para Ahli
Al-Qur’an berupa keutamaan yang besar, pahala yang banyak, derajat yang tinggi
dan kenikmatan yang abadi. Para sahabat Rasulullah SAW dahulu jika mempelajari
sepuluh ayat dari Al-Qur’an, mereka tidak melaluinya tanpa mempelajari makna
dan cara pengamalannya.
Dan perlu
anda ketahui, bahwa membaca Al-Qur’an yang berguna bagi pembacanya, yaitu
membaca dengan disertai merenungkan dan memahami maknanya, perintah-perintahnya
dan larangan-larangannya. Jika ia menjumpai ayat yang memerintahkan sesuatu
maka ia pun mematuhi dan menjalankannya, atau menjumpai ayat yang melarang
sesuatu maka ia pun meninggalkan dan menjauhinya. Jika ia menjumpai ayat
rahmat, Ia memohon dan mengharap kepada Allah rahmat-Nya; atau menjumpai ayat
adzab, ia berlindung kepada Allah dan takut akan siksa-Nya. Al-Quran itu
menjadi hujjah bagi orang yang merenungkan dan mengamalkannya; sedangkan yang
tidak mengamalkan dan memanfaatkannya maka Al-Qur’an itu menjadi hujjah
terhadap dirinya.
Firman
Allah SWT:
“Ini adalah sebuah kitab yang
Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayat-Nya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapat
pelajaran.” (Shaad: 29).
Bulan
ramadhan memiliki kekhususan dengan Al-Qur’anul Karim, sebagaimana firman
Allah:
“Bulan ramadhan, yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Qur’an …” (Al-Baqarah: 185).
Dan dalam
hadits shahih dari Ibnu Abbas, Rasulullah bertemu dengan jibril pada bulan
Ramadhan setiap malam untuk membacakan kepadanya Al-Qur’anul karim. Hal itu
menunjukkan dianjurkannya mempelajari Al-Qur’an pada bulan ramadhan dan
berkumpul untuk itu, juga membacakan Al-Qur’an kepada orang yang lebih hafal.
Dan juga menunjukkan dianjurkannya memperbanyak bacaan Al-Qur’an pada bulan
Ramadhan.
Tentang
keutamaan berkumpul di masjid-masjid untuk mempelajari Al-Qur’anul Karim,
Rasulullah SAW bersabda:
((
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ الله
وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِم السَّكِيْنَةُ
وَغَشِيَتْهُم الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُم المَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُم الله فِيْمَنْ
عِنْدَهُ ))
“Tidaklah berkumpul suatu kaum di
salah satu rumah Allah seraya membaca kitab Allah dan mempelajarinya diantara
mereka, kecuali turunlah ketenangan atas mereka, serta mereka diliputi rahmat,
dikerumuni para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah kepada para malaikat di
hadapan-Nya.” (HR. Muslim)
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Membaca Al-Quran itu penting bagi umat muslim
karena merupakan kitab yang benar-benar
diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Selain itu, banyak hikmah yang umat
muslim dapatkan ketika membaca Al-Quran.
B.
Saran
Selayaknya kita sebagai umat muslim turut
mempelajari dan melestarikan Al-Quran.
Penulis: Siti Khalifah N, Siswi Kelas XII IPA 2, MAN Insan Cendekia Gorontalo.
0 Comments:
Posting Komentar