1.
HIDUP SEDERHANA
a.
QS. Al-Qashash:
79-82

وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِّمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً وَلَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ (80)
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ
الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُ مِن دُونِ اللَّهِ وَمَا
كَانَ مِنَ المـــُنتَصِرِينَ (81)
وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا
مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن
يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلَا أَن مَّنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ
بِنَا وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ (82)
79.
Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139]. berkatalah
orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita
mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia
benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
80. berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu:
"Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu,
kecuali oleh orang- orang yang sabar".
81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke
dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap
azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang dapat) membela
(dirinya).
82. dan jadilah orang-orang yang kemarin
mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah
melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan
menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita
benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung
orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
b.
QS. Al-Isra: 26
– 30
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ
وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26)
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا
إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)
وَإِمَّا
تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ
قَوْلا مَيْسُورًا(28)
وَلا
تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ
فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا(29)
إِنَّ
رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ
خَبِيرًا بَصِيرًا(30)
26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat
akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
28. dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh
rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan
yang pantas[851].
29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu
pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya[852] karena itu kamu
menjadi tercela dan menyesal.
30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada
siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui
lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.
c.
QS. Al-Baqarah:
177
لَيْسَ
الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ
الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ
وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ
الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا
وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ
الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ (177)
177. bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
d.
Hadis Nabi SAW
١. عَنْ
عَمْرِوبْنِ شَعْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلْ وَاشْرَبْ وَالْبَسْ وَتَصَدَّقْ فِى غَيْرِ
سَرَفٍ وَلاَ مَخِيْلَةٍ (أخرجه أبوداود وأحمد)
1.
Dari Amr bin Sya’ab dari bapaknya dari kakeknya ia
berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ makanlah, minumlah, berpakaianlah dan
bershadaqahlah dengan tidak berlebih-lebihan dan menyombongkan diri” (HR. Abu
Daud dan Ahmad)
٢. عَنْ أَبِى كَرِيْمَةَ المِقْدَادِ بْنِ
مَعْدِيْكَرِبَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَامَلآ أَدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ
بِحَسَبِ ابْنِ أَدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لاَمَحَالَةَ
فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفْسِهِ (رواه الترمذي)
2.
Dari Abi Karimah al-Miqdad bin Ma’dikariba ra. Ia berkata:
Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah anak Adam mengisi dengan
penuh suatu bejana yang lebih jelek dari pada perutnya, dengan demikianlah
cukuplah bagi anak Adam mengisi perutnya dengan beberapa suap saja yang dapat
menegakkan tulang punggungnya, jika tidak demikian maka sepertiganya untuk
makanan, spertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas. (HR. at-Tirmidzi)
2.
KOMPETISI DALAM
KEBAIKAN
a.
QS. Al-Baqarah:
148
وَلِكُلٍّ
وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ
بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (148)
148. dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri)
yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.
di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
b.
QS. Fathir: 32
ثُمَّ أَوْرَثْنَا
الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ
وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ
هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ (32)
32. kemudian kitab itu Kami wariskan kepada
orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka
ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang
pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat
kebaikan[1260] dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat
besar.
[1260] Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya
dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada
kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding
dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu
dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya Amat banyak dan Amat
jarang berbuat kesalahan.
c.
QS. An-Nahl: 97
مَنْ
عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ
حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ (97)
97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri
Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.
[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan
perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus
disertai iman.
3.
AMAR MA’RUF
NAHYI MUNKAR
a.
QS. Ali Imran:
104
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104)
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita
kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari
pada-Nya.
b.
QS. Ali Imran:
110
كُنْتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ
خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ (110)
110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.
c.
Hadis Nabi SAW
ü
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: مَنْ
رَاَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ
فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذٰلِكَ أَضْعَفُ
الإِيْمَانِ (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abi Sa`id al-khudry ra berkata,
“Saya mendengar Rasulullag saw bersabda, ‘Siapa di antara kamu yang melihat
kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, kalau tak mampu
dengan ucapannya, kalau tak mampu dengan hatinya. Dan yang terakhir itu adalah
merupakan selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)
* عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تَقْرَؤُوْنَ هٰذِهِ الأٰيَةَ:" ياأيها الذين آمنوا عليكم أنفسكم لا يضركم من ضل إذا اهتديتم " وَتَضَعُوْنَهَا
غَيْرَ مَوْضِعِهَا وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ (ص) يَقُوْلُ: إِنَّ
النَّاسَ إِذَا رَأَوُا المــــُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوْهُ عَمَّهُمُ اللهُ
بِعِقَابِهِ (رَوَاه أبو داود والترمذى والنسائي)
Artinya:
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata: “Wahai manusia, sesungguhnya kamu membaca
ayat ini (yang artinya), ‘Wahai orang-orang yang beriman! jagalah dirimu,
(karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk, tetapi
kamu salah menempatkannya.’ Sungguh aku mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya manusia bila melihat kemungkaran, lalu tidak mengubahnya, maka
Allah swt akan meratakan siksa kepada mereka”.” (HR. Abu Dawud, At-Turmudzi,
dan An-Nasa’i)
Sarimakna
hadits:
Ø Apabila kita melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan
kita (kekuasaan), jika tak mampu maka gunakanlah lisan kita, dan jika masih tak
mampu ubahlah dengan hati kita (penyesalan dalam hati/doa). Dan yang ketiga itu
merupakan selemah-lemahnya iman.
Ø Seseorang tidak akan mendapat bahaya apa pun dari orang-orang yang
sesat dan dzalim, apabila ia sudah mendapat petunjuk dari Allah swt.
Ø Apabila kita melihat kemungkaran merajalela di suatu negeri
(tempat) dan kita tidak berani menghilangkannya, bahkan tak seorang pun yang
mampu memberantasnya, maka Allah swt akan menimpakan petaka dan siksaan kepada
sesluruh anggota masyarakat di negeri tersebut tanpa terkecuali.
4.
UJIAN DAN
COBAAN
a.
QS. Al-Baqarah:
155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155)
155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
5.
KEWAJIBAN BERDAKWAH
a.
QS.
Asy-Syu’ara: 214-216
وَأَنْذِرْ
عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ (214)
وَاخْفِضْ
جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (215)
فَإِنْ
عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ (216)
214. dan berilah
peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
215. dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang
yang beriman.
216. jika mereka
mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang kamu kerjakan";
b.
QS. Al-Hijr:
94-96
فَاصْدَعْ
بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ (94)
إِنَّا
كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ (95)
الَّذِينَ
يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (96)
94. Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
95. Sesungguhnya
Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan
(kamu),
96. (yaitu) orang-orang
yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; Maka mereka kelak akan
mengetahui (akibat-akibatnya).
c.
QS. Ali Imran:
159-160
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ
لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ
فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُتَوَكِّلِينَ (159)
إِنْ
يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي
يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (160)
159.
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
160.
jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu;
jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan
yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah
kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.
[246]
Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan
politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
d.
QS. An-Nahl : 125
ادْعُ
إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ
بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ
وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (125)
125.
serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845]
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang
hak dengan yang bathil.
e.
QS. Yusuf: 108
قُلْ
هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي
وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (108)
108.
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku
tiada Termasuk orang-orang yang musyrik".
f.
QS. Fussilat:
33-34
وَمَنْ
أَحْسَنُ قَوْلا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي
مِنَ الْمُسْلِمِينَ (33)
وَلا
تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا
الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34)
33.
siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk
orang-orang yang menyerah diri?"
34.
dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
g.
QS. Al-Kahfi:
57
وَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ
يَدَاهُ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي
آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَى فَلَنْ يَهْتَدُوا إِذًا
أَبَدًا (57)
57.
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat Tuhannya lalu Dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah
dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di
atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (kami letakkan pula)
sumbatan di telinga mereka; dan Kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk,
niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
HADITS PERINTAH TENTANG BERSIKAP LUNAK:
عَنْ
أَبِى بُرْدَةَ قَالَ: بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَدِّيْ
أَبَا مُوْسَى الأَشْعَرِيّ وَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ يَسِّرَا وَلاَ
تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلاَ تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا. (رواه البخاري و مسلـــــم)
Artinya:
Dari
Abi Burdah ia berkata: Nabi SAW mengutus kakekku Abu Musa Al-Asy`ari dan Mu`adz
ke Yaman, lalu bersabda, “permudahlah dan jangan mempersulit, gembirakanlah dan
jangan menjauhkan, dan berlemah lembutlah.” (HR. Bukhari-Muslim)
0 Comments:
Posting Komentar