Menyelami dalamnya lautan ilmu Islam hingga nampak cahaya dan terasa indah dalam sukma

Fi`il Mudhari` Marfu`

Fi`il Mudhari` Manshub

MENGUBURKAN JENAZAH DAN ADAB-ADABNYA

Adab-Adab menguburkan jenazah

1.         Menguburkan jenazah hukumnya fardhu kifayah bagi kaum Muslimin. (Al-Anfal:21)
2.         Salah satu hak saudara Muslim terhadap saudara muslim yang lainnya yaitu mengiringi dan menguburkan jenazah. (Bukhari)
3.         Prinsip kedalaman kubur mayat adalah lebih dalam itu lebih baik. (Tirmidzi)
4.         Boleh dua atau tiga orang yang menerima mayat di dalam kuburan. Sebaiknya yang menerima mayat di liang kubur adalah orang yang banyak membaca Alquran atau hafizh Alquran. (Tirmidzi)

5.         Sunnah membuat liang lahat disebelah kanan mayat atau ditengah lobang. (Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi)
6.         Bagi yang hadir di pemakaman, disunnahkan ikut menaburkan tanah setidaknya tiga kali taburan ke lubang kuburan. (ibnu Majah)
7.         Memasukkan mayat hendaknya dari ujung kuburan dan posisinya adalah berbaring di sisi kanannya. (Abu Dawud, Hakim)
8.         Ketika menguburkan hendaknya mengucapkan :
9.         “Dengan nama Alloh swt, atas jalan Rasulullah saw”.
10.     Yang hadir hendaknya mendoakan ampunan bagi mayat. (Ibnu Majah)
11.     Boleh mengangkat mayat yang telah dikubur. (Bukhari).* Jika memang ada keperluan dan alasan yang dibenarkan oleh syariat.
12.     Disunnahkan agar meratakan kuburan dengan tanah, yaitu sama tinggi dengan tanah yang disampingnya. Boleh hanya meninggikan tanah kuburan hanya sejengkal dari permukaan tanah. Dan boleh menandai kuburan dengan batu, atau nama yang di tulis atasnya. Rasulullah saw menandai kuburan Usman bin Maz’un r.a. dengan batu (Asy-syafi’i).
13.     Dilarang menembok bangunan kuburan. Apalagi membangunnya dengan megah. (Muslim)
14.     Diharamkan membangun masjid tempat shalat di atas kuburan. (Nasa’i)

Bolehkah Mengubur Mayat pada Malam Hari?

Syekh Abdul Aziz bin Baz sebagai mufti umum Arab Saudi pada zamannya pernah ditanya dengan pertanyaan semisal (Majmu’ Fatawa wa Maqolat Mutanawwi’ah: 13/100). Beliau menjawab, “Boleh menguburkan mayat di malam hari jika keluarganya sudah memandikannya, mengafaninya, dan menyolatinya (dengan baik).[1]
Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menguburkan beberapa kaum muslimin pada malam hari, bahkan beliau sendiri dikubur pada malam hari, demikian juga Abu Bakr, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan. Beliau semua dikubur malam hari jika telah dilaksanakan semua perkara yang disyariatkan.
Adapun hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang larangan mengubur mayat pada malam hari, maka menurut para ulama, hadits itu (larangan tersebut ditujukan) jika mengubur di malam hari mengakibatkan hak yang wajib bagi mayat tidak ditunaikan. Oleh karena itu, ada hadits yang sah dalam kitab Shahih Muslim:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَلنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ زَجَرَ أَنْ يُقْبَرَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهِ
“Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengubur mayat pada malam hari sehingga (mayat tersebut) dishalatkan.” (HR. Muslim: 943)
Hadits ini menunjukkan bahwa jika mayat tersebut telah dishalati, maka boleh dikuburkan pada malam hari.

============
Catatan kaki:
[1] Pendapat lain mengatakan bahwa hal tersebut (menguburkan mayat di malam hari –ed) tetap terlarang kecuali kondisi darurat, sebagaimana dikuatkan oleh Syekh Muhammad Nasiruddin al-Albani; dan pendapat yang ketiga adalah makruh. (Lihat Ahkamul Jana’iz wa Bida’uha, Syekh al-Albani)
Dijawab oleh Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali pada Majalah Al-Furqon, Edisi Khusus, tahun ke-9, 1430 H/2009 M.

Sumber: http://www.konsultasisyariah.com

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Latest Posts

Back to Top

Recent Posts

default
Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Cari Blog Ini


CAHAYA ISLAM

Join & Follow Me

Recommend us on Google!

Postingan Populer

Sepakbola GP