Pastikan anda me-like Cahaya Islam di Fans Page Facebook untuk mendapatkan informasi yang up to date.
(Ilustrasi : Terumbu karang yang indah) |
Sebab-Sebab Turunnya Rizki
Akhir-akhir ini banyak orang yang
mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak
atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur
pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah
penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan
stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil
jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai.
Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan
sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan
ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.
Mereka lupa bahwa Allah telah
menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki
dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada
siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga
memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki
dengan tanpa disangka-sangka.
Diantara sebab-sebab yang
melapangkan rizki adalah sebagai berikut:
- Takwa Kepada Allah
Takwa merupakan salah satu sebab
yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu
wa Ta"ala berfirman, artinya,
"Barangsiapa yang bertaqwa
kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya
rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya." (At Thalaq 2-3)
Setiap orang yang bertakwa,
menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan
memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak
pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam
setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya
rizki secara tidak terduga.
Imam Ibnu Katsir berkata tentang
firman Allah di atas, "Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam
segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan
memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki
dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah
terlintas sama sekali sebelumnya."
Allah swt juga berfirman,
artinya,
"Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. 7:96)
- Istighfar dan Taubat
Termasuk sebab yang mendatang kan
rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan
tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
"Maka aku katakan kepada
mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, "Di
dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa
istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan."
Ada seseorang yang mengadukan
kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, "Beristighfarlah
kepada Allah", lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan
beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Ada lagi yang
mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!"
Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Kemudian ada
yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab,
"Beristighfarlah kepada Allah."
Maka orang-orang pun bertanya,
"Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda
memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab,
"Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah
berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah
istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang
yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia
kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar
yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana
yang diharapkan.
- Tawakkal Kepada Allah
Allah swt berfirman, artinya,
"Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya."
(QS. 65:3)
Nabi saw telah bersabda, artinya,
"Seandainya kalian mau bertawakkal
kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki
kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan
lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan
dishahihkan al-Albani)
Tawakkal kepada Allah merupakan
bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu
mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam
kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat
dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan
dan selainnya adalah dari Allah semata.
Maka hakikat tawakkal adalah
sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati
dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan
(mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan
akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan
keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang
mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.
- Silaturrahim
Ada banyak hadits yang
menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu
rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:
-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi
wasalam, artinya,
"Dari Abu Hurairah ra
berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya
maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)
-Sabda Nabi saw, artinya,
"Dari Abu Hurairah
Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Ketahuilah
orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan
kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan
dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad
dishahihkan al-Albani)
Yang dimaksudkan dengan kerabat
(arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka,
baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.
- Infaq fi Sabilillah
Allah swt berfirman, artinya,
"Dan barang apa saja yang
kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang
sebaik-baiknya." (QS. 34:39)
Ibnu Katsir berkata, "Yaitu
apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang
diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan
memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak."
Juga firman Allah yang
lain,artinya,
"Hai orang-orang yang
beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah
menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2:267-268)
Dalam sebuah hadits qudsi
Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, "Wahai Anak Adam,
berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)
- Menyambung Haji dengan Umrah
Berdasarkan pada hadits Nabi
Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas"ud Radhiallaahu anhu dia berkata,
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,
"Ikutilah haji dengan umrah
karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana
pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur
tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan
al-Albani)
Maksudnya adalah, jika kita
berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah
maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.
- Berbuat Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw telah menjelaskan bahwa
Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan
(berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,
"Tidaklah kalian semua
diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah
diantara kalian." (HR. al-Bukhari)
Dhu"afa" (orang-orang
lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit,
orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.
- Serius di dalam Beribadah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah
Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,
"Wahai Anak Adam
Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu
dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan
itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung
kefakiranmu."
Tekun beribadah bukan berarti
siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan
adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu"
hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin
sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai
Langit dan Bumi.
Dan masih banyak lagi pintu-pintu
rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada
Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak
dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan
Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.
0 Comments:
Posting Komentar