Dalam hidup ini, Allah telah memberikan kita
suatu pedoman yang apabila kita berpegang teguh kepada itu, kita tidak akan
tersesat selama kita hidup, yakni Al-Quran. Serta, Nabi Muhammad SAW telah
memerintahkan kepada kita melalui sabdanya :
"Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan ter-sesat
apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kita-bullah dan Sunnahku.
Tidak akan bercerai-berai sehingga kedua-nya menghantarku ke telaga
(Surga)." (Di-shahih-kan Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami')
Oleh karena itu, kita
sebagai umat Islam yang selalu berpegang teguh kepada Al-Quran dan Al-Hadits
harus melihat atau menyelesaikan suatu masalah dalam berbagai bidang apapun
lewat Al-Quran dan Al-Hadits.
Problematika yang sedang
terjadi pada zaman ini, khususnya yang terjadi pada kaum muda saat ini yakni
masalah percintaan. Banyak kaum muda yang merasa seperti galau, tidak
bersemangat dan lain sebagainya diakibatkan oleh masalah percintaan.
Padahal, sudah banyak dalil
yang ada baik dalam Al-Quran maupun Al-Hadits, yang mengungkapkan bahwa, cinta
yang paling besar itu harusnya diberikan pada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Maka, atas dasar hal
diatas, saya membuat daftar dalil yang berhubungan dengan masalah percintaan.
B.
Isi
Bicara tentang cinta adalah bicara tentang salah satu nikmat
kehidupan, yaitu nikmatnya mencintai dan dicintai. Islam sebagai agama yang
paling sempurna telah mengatur segalanya tentang percintaan, seperti tercantum
dalam beberapa hadist tentang cinta.
Kita tahu bahwa tuntunan hidup kita di dunia ini ada tiga, yaitu
Al-Qur’an, hadist, dan ijtihad. Selain di dalam Al-Qur’an, peraturan dan adab
cinta dalam Islam telah diajarkan oleh Rasulullah.
Dalam
Al-Quran dijelaskan :
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ
الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ
وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ
عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ [٣:١٤]
Artinya :“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).” (QS. Ali-Imran (3): 14)
Ada beberapa hikmah yang dapat kita petik
dari ayat di atas, di antaranya:
1. Fitrah
Manusia
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini”
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk
yang sempurna. Dengan kesempurnaan itu Allah menghadirkan rasa cinta sebagai
fitrah manusia. Dengan adanya rasa cinta tersebut, manusia dapat memandang
segala sesuatu menjadi indah. Secara maknawi pada kalimat pertama di dalam
Surat Ali-Imran (3) ayat 14, Allah SWT menerangkan kepada kita bahwa Allah
telah memberi rasa cinta kepada manusia sehingga manusia cenderung memandang
segala sesuatu menjadi terasa indah.
2. Cobaan
Di Dunia
مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ
وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ
الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا ۖ
“Yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia”
Pada kalimat kedua Surat Ali-Imran (3) ayat
14 Allah menyebutkan beberapa cobaan manusia di dunia. Cobaan yang pertama
disebutkan Allah SWT dalam ayat tersebut adalah wanita, hal itu mengandung
makna bahwa wanita (lawan jenis) merupakan cobaan terbesar kita di dunia. Hal
ini bisa kita lihat dalam sebuah hadits shahih yang artinya:
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata,
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah aku tinggalkan setelah kematianku kelak
sebuah fitnah kekacauan yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki dari pada
fitnah (yang disebabkan) wanita.” Shahih: Ash-Shahihah (2701). Muttafaq ‘Alaih.
3. Allah,
Sebaik-Baik Tempat Kembali
وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
” dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga)”
Di penutup ayat tersebut Allah SWT
mengakhirinya dengan memberitahu kita semua bahwa tempat kembali yang paling
baik adalah di surga. Di dalam tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Jarir meriwayatkan dari
Umar bin Khatthab, setelah turun ayat “Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini”, Umar
berkata: “Ya Tuhanku, sungguh keindahannya bagi kami.” Kemudian diturunkanlah
ayat: “Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik
dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada
sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan
Allah. Dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”
Adapun, sabda-sabda Rasulullah SAW mengenai
masalah cinta, seperti berikut :
قال رسول الله ص. م.
احبب حبيبك هونا ما عسي ان يكو ن بغيضك يوما ما وابغض بغيضك هونا ما عسي ان يكو ن حبيبك يوما ما
(رواه الترمذي)
احبب حبيبك هونا ما عسي ان يكو ن بغيضك يوما ما وابغض بغيضك هونا ما عسي ان يكو ن حبيبك يوما ما
(رواه الترمذي)
Artinya :
Rasulullah Saw, bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bias saja suatu saat nati ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bias saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tirmidzi).
Rasulullah Saw, bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bias saja suatu saat nati ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bias saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tirmidzi).
قال رسول الله ص. م.
ان المتحابين لتري غرفهم في الجنة كالكوكب الطالع الشرقي اوالغربي فيقال من هؤلاء فيقال هؤلاء المتحابون في الله عزوجل (رواه أحمد)
ان المتحابين لتري غرفهم في الجنة كالكوكب الطالع الشرقي اوالغربي فيقال من هؤلاء فيقال هؤلاء المتحابون في الله عزوجل (رواه أحمد)
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla. (HR. Ahmad).
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla. (HR. Ahmad).
قال رسول الله ص. م.
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد اذا الشتكي منه عضو تداعي له سائر الجسد باالسهر والحمي (رواه مسلم)
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد اذا الشتكي منه عضو تداعي له سائر الجسد باالسهر والحمي (رواه مسلم)
Artinya:
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh meraa mengaduh dengan terus jaga tidak bias tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh meraa mengaduh dengan terus jaga tidak bias tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).
قال رسول الله ص. م.
والذي نفسي بيده لاتدخلون الجنة حتي تومنوا ولاتومنوا حتي تحابوااولاادلكم علي شيء اذا فعلتموه تحاببتم افشواالسلام بينكم (رواه مسلم)
والذي نفسي بيده لاتدخلون الجنة حتي تومنوا ولاتومنوا حتي تحابوااولاادلكم علي شيء اذا فعلتموه تحاببتم افشواالسلام بينكم (رواه مسلم)
Artinya:
Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!. (HR. Muslim).
Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!. (HR. Muslim).
عن رسول الله ص. م. انه كان يقول في
دعائه اللهم ارزقني حبك وحب من ينفعني حبه عندك اللهم مارزقتني ممااحب فاجعله قوة
لي فيماتحب اللهم ومازويت عني مما احب فاجعله فراغا لي فيما تحب (رواه الترمذي)
Artinya:
Dari Rasulullah Saw. yang bersabda dalam satu doanya, “ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta oran yang bermanfaat buat ku cintanya di sisiMu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku diantara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai. (HR.Al-Tirmidzi)
Dari Rasulullah Saw. yang bersabda dalam satu doanya, “ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta oran yang bermanfaat buat ku cintanya di sisiMu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku diantara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai. (HR.Al-Tirmidzi)
Begitu banyak peluang yang Allah
berikan, yang Rasulullah tunjukkan, untuk menjadi mulia dengan cinta. Bukan
menjadi mulia dengan cinta. Bukan menjadi terhina dan terpuruk, karenanya.
Semoga hadist-hadist cinta, yang barangkali sudah sering kita baca, bisa
mengantar kita untuk sedikit demi sedikit memahami cinta yag menyelamatkan.
Cinta yang menerbangkan kita ke surga-Nya, Insya Allah.
- Cinta yang menggugurkan dosa
“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertamu
ke tempat saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan)
gugurlah dosa-dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika
ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih
dilaut” (HR.Thabrani)
- Cinta yang berbalas cinta
“Allah SWT. berfirman, ” Pasti akan mendapat
cintaKu orang-orang yang cinta-mencintai karena Aku, saling kunjung-mengunjungi
karena Aku dan saling memberi karena Aku.” (Hadits Qudsi)”.
Diriwayatkan oleh Hakim, Khatib,
Ibnu Asakir, Dailami dan lainnya; Rasulullah bersabda;
“Barang siapa yang
jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinya, menyembunyikan rasa cintanya
dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.”
Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai
dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syetan yang terkutuk. Tentunya
orang yang menjaga cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia.
C. Penutup
Dari penjelasan
diatas, dapat kita simpulkan bahwa, kita harus mencintai sesama manusia karena
Allah, dan kita harus menjaga kesucian dari cinta kita, karena orang yang akan
menjaga kesucian cintanya hingga ia meninggal, maka niscaya ia akan mati
syahid.
Oleh: Bayu Aditya Nugroho
0 Comments:
Posting Komentar